Politik
Berita PolitikKENDARI - Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru terkait Pilkada Sulawesi Tenggara (Sultra) 2024. Survei yang dilakukan pada 8-17 Oktober 2024 ini mengungkap lima temuan penting yang menggambarkan dinamika politik menjelang pemilihan gubernur.
Hasil survei menunjukkan bahwa 94,2% masyarakat Sultra menginginkan calon gubernur yang bersih dari isu korupsi. Angka ini merefleksikan kuatnya tuntutan publik terhadap pemimpin yang berintegritas di tengah berbagai isu korupsi yang mendera pemerintahan sebelumnya.
"Keinginan akan pemimpin yang bersih dari korupsi ini merata di semua segmen masyarakat," ungkap Direktur LSI Denny JA, Adjie Alfaraby. Ia menjelaskan bahwa baik dari segi gender, agama, pendidikan, maupun tingkat ekonomi, mayoritas responden memprioritaskan aspek antikorupsi dalam memilih pemimpin.
Tiga faktor utama mendorong tingginya tuntutan akan pemimpin yang bersih. Pertama, 61,9% masyarakat merasa kondisi ekonomi mereka memburuk atau stagnan. Kedua, 35,5% responden menyalahkan korupsi sebagai penyebab utama ekonomi tidak membaik.
Faktor ketiga yang tak kalah penting adalah trauma masyarakat Sultra terhadap kasus korupsi mantan Gubernur Nur Alam. Survei menunjukkan 61,8% masyarakat masih mengingat kasus korupsi tersebut, dengan 94,1% di antaranya mengetahui bahwa mantan gubernur tersebut pernah dipenjara akibat kasus yang merugikan negara hingga 4,3 triliun rupiah.
Menjelang 36 hari pelaksanaan Pilkada, pasangan ASR-Hugua memimpin perolehan suara dengan 35,2%. Posisi kedua ditempati oleh pasangan Tina Nur Alam-Ihsan dengan 29,5%, diikuti Lukman Abunawas-La Ode Ida dengan 20%, dan Ruksamin-Sjafei Kahar dengan 10,7%.
"Yang menarik, hanya tersisa 4,6% pemilih yang belum menentukan pilihan. Ini menandakan bahwa preferensi pemilih sudah relatif mengkristal," tambah Adjie. Ia menekankan bahwa pola dukungan ini konsisten di berbagai segmen pemilih, termasuk pemilih muslim dan non-muslim, serta berbagai kelompok usia.
Popularitas dan elektabilitas ASR-Hugua didukung oleh tiga faktor utama. Pertama, tingkat kesukaan terhadap ASR mencapai 80%, tertinggi di antara semua kandidat meski popularitasnya masih di bawah Tina Nur Alam yang mencapai 88,7%.
Kedua, 36,2% responden meyakini pasangan ASR-Hugua paling mampu menyelesaikan masalah ekonomi. Ketiga, 38% responden menilai pasangan ini sebagai yang paling bersih dari isu korupsi, jauh di atas pasangan lainnya yang hanya mendapat kepercayaan di bawah 25%.
LSI Denny JA menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 800 responden yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Sultra. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan margin error ±3,5%.
"Track record LSI dalam quick count pemilu sebelumnya menunjukkan tingkat akurasi yang sangat tinggi," tegas Adjie. Ia mencontohkan keberhasilan LSI dalam memprediksi hasil Pilpres 2009, 2014, dan 2024 dengan tingkat akurasi di atas 99%. Metodologi yang ketat dan pengalaman panjang dalam survei politik menjadi jaminan kredibilitas hasil survei ini.
Komentar
Tidak ada komentar